Jumat, 11 Maret 2016

Dapatkan Cinta Dengan Seks

Sering mendengar penyataan kalau “Women give sex to get love?” Apakah kamu setuju dengan kalimat tersebut? Bagaimana kenyataannya? Benarkah seks adalah pintu untuk mendapatkan dan menumbuhkan cinta dari seorang laki-laki?
friends with benefitKarena penasaran, saya memutuskan untuk melakukan interview terhadap para laki-laki dari berbagai usia dan golongan. Dari yang pengusaha, bankir, pengacara, insinyur, semua tidak luput dari pertanyaan saya.
The question is: “What happens to your feeling and to the relationship, after sex comes into the picture?” Hasil bincang-bincang saya dengan para laki-laki tersebut memberikan hasil yang cukup mencengangkan.
Kebanyakan dari mereka satu suara dalam mengemukakan bahwa apabila perasaan mereka terhadap pasangan belum cukup kuat, apalagi bila tidak ada status hubungan yang jelas, mendapatkan seks pada awal hubungan dari pasangan merupakan sebuah attraction killer. Lama kelamaan entah disengaja atau tidak, akan tumbuh rasa bosan terhadap pasangan dan hubungan tersebut. Ketika ditanyakan, mereka merasa bahwa mereka telah mendapatkan semuanya dan tidak ada lagi excitement atau hal yang bisa dinantikan.
Dalam kasus dimana hubungan seks dilakukan dengan teman tanpa tali komitmen apa-apa, mereka hanya memperlakukan seks sebagai sebuah hubungan fisik. Tidak peduli betapa hebatnya seks yang diberikan, pada akhir hari atau setelah hubungan seks berakhir, cinta tidak tumbuh di hati mereka karena dari awal mereka hanya melihat hubungan tersebut sebagai aktivitas jasmani semata. Walaupun di beberapa kasus perasaan sayang dapat tumbuh, tapi tidak akan cukup untuk membuat si laki-laki berkomitmen kepada pasangannya.
Seorang laki-laki malah menuturkan bahwa secara seksual mungkin hubungan dia dengan seorang TTM-nya merupakan hubungan seks paling hebat dan memuaskan yang pernah ia dapatkan. Namun, setiap sehabis mereka berhubungan, ia ingin perempuan itu pergi dari rumahnya. Berbeda dengan saat dia melakukan hubungan seks dengan perempuan yang memang dia sayangi dan cintai, dia tetap ingin “cuddling” setelah berhubungan, katanya.
Jadi, berbedakah efek dari hubungan seks apabila dilakukan dengan pasangan yang dicintai?
Kebanyakan dari mereka mengakui bahwa seks yang dilakukan dengan pasangan yang dicintai membentuk hubungan secara emosional yang lebih kuat diantara mereka dan pasangan. Dalam hal ini, seks bukanlah hanya sebuah aktivitas pelepas nafsu belaka tetapi merupakan sebuah hubungan istimewa dimana keduanya membagi sesuatu yang paling personal. Namun, mereka tidak mengelak bahwa lama kelamaan akan timbul rasa jenuh terhadap pasangan karena merasa sudah mendapatkan semuanya. Walaupun begitu mereka akan tetap tinggal di dalam hubungan tersebut karena rasa tanggung jawab dan bonding/keterikatan yang sudah terbentuk.
Jadi, hubungan seks bisa dibilang membuat sebuah pasangan menjadi seperti terperangkap. Karena di satu sisi para laki-laki akan merasa sedikit jenuh karena sudah tidak ada excitement baru di dalam hubungan, namun seks juga membuat keterikatan di antara pasangan tersebut semakin kuat sehingga saat putus hubungan mereka akan merasa begitu kehilangan, seperti sebagian dari diri mereka ikut pergi.
Merasa cukup kaget dengan hasil temuan saya tersebut, salah seorang dari yang saya wawancarai malah membagi sebuah tips untuk perempuan. Laki-laki yang bisa dibilang telah menaklukkan banyak perempuan ini mengatakan, kalau yang terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang perempuan adalah membuat pasangannya menunggu untuk mendapatkan seks. Menurut pengakuannya, satu orang perempuan yang sampai saat ini masih mempunyai tempat paling spesial di hatinya adalah seorang mantan kekasihnya yang punya pendirian teguh untuk tidak melakukan hubungan seks sampai menikah.
Karena ingin tahu apakah ia hanya penasaran karena belum “mendapatkan” mantan kekasihnya tersebut atau ternyata secara diam-diam laki-laki sangat menghargai perempuan yang berpendirian, saya bertanya kepada para laki-laki apakah mereka mau menunggu sampai menikah untuk mendapatkan seks?
Mereka semua mengakui bahwa menunggu bukanlah hal yang mudah apalagi mengingat kebutuhan jasmani mereka sebagai seorang laki-laki. Namun 83% mengatakan bahwa mereka tidak keberatan menunggu, hanya apabila mereka melihat bahwa perempuan ini bisa menjadi calon istrinya kelak sehingga layak untuk ditunggu. Apabila mereka tidak berniat untuk menikahi si perempuan, “Untuk apa menunggu?” They’ll leave. No question.
Nampaknya, di luar pernikahan pernyataan women give sex to get love tidaklah sesuai dengan hasil bincang-bincang saya dengan para laki-laki yang saya interview. Bagaimana menurutmu? Setujukah kamu dengan pernyataan women give sex to get love? fimela.com. 

Kamis, 10 Maret 2016

Mengapa Pria Menginginkan Seks dan Wanita Menginginkan Cinta

Pria sering merasa frustasi terhadap wanita karena para wanita tidak pernah menginginkan seks, disisi lain para wanita merasa frustasi terhadap pria karena mereka hanya menginginkan seks. Wanita menyalahkan pria karena para pria tidak tahu bagaimana mencintai, sedangkan para pria menyalahkan wanita karena para wanita selalu bicara tentang cinta tapi tidak tahu bagaimana mencintai.
Alasan pria selalu menginginkan seks adalah karena mereka memiliki hormon seks yang bernama testosteron dengan jumlah 20 kali lebih banyak daripada yang dimiliki wanita. Dengan kata lain, bagi laki-laki satu hari tanpa seks sama dengan 20 hari tanpa seks pada wanita. Seorang laki-laki yang tidak berhubungan seks selama 20 hari akan merasakan hal yang sama dirasakan wanita yang lebih dari satu tahun tanpa seks.
Intinya, dalam kehidupan pria, seks adalah kodrat bukan kesalahan. Para pria memang diciptakan dengan cara seperti itu. Kodrat menyukai seks tertulis dalam gen setiap pria. Ini adalah alasan mengapa laki-laki adalah laki-laki dan perempuan adalah perempuan. Pria dan wanita berbeda. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain.
Seorang pria bisa menjadi Ayah setiap kali dia berhubungan seks sementara wanita butuh waktu setiap dua tahun untuk menjadi Ibu. Ini berarti, tidak seperti pria, seorang wanita akan memilih dengan siapa dia berhubungan seks untuk mendapatkan keturunan. Bagi wanita salah memilih pasangan bisa berdampak buruk bagi masa depannya. Wanita yang memilih laki-laki dengan gen yang buruk akan menghasilkan keturunan yang lemah. Wanita yang mendapatkan pria ber-gen bagus akan memiliki keturunan yang kuat dan survive. Anak-anak membawa gen ibu mereka dan inilah alasan mengapa gen perempuan ada dalam diri setiap manusia.
Di sisi lain, laki-laki tidak memiliki konsekuensi yang merugikan karena salah pilih pasangan. Bahkan sebaliknya, semakin banyak anak yang mereka hasilkan maka semakin tinggi kesempatan mereka untuk menghasikan keturunan untuk meneruskan hidup mereka ke generasi mendatang. Karena bisa dipastikan beberapa dari anak-anak mereka dapat survive dan bertahan hidup. Secara alami pria harus mengambil semua kesempatan yang ada supaya bisa berkembang biak dan memastikan gen mereka dapat bertahan di masa depan. Pria-pria yang terjebak dengan seorang wanita saja (bahkan jika wanita itu memiliki kualitas gen yang tinggi) akan kehilangan potensi genetik mereka yaitu peluang memiliki lebih banyak keturunan. Anak-anak membawa gen promiscuous ayah mereka, dan ini adalah mengapa gen laki-laki ada dalam diri semua manusia.
Secara alami, laki-laki di kodratkan mencari sebanyak mungkin partner seks agar mereka dapat menyebarkan benih mereka lebih luas. Sementara wanita, secara alami diciptakan untuk mencari kekasih sebanyak mungkin sehingga mereka dapat membuat pilihan yang lebih baik dan mendapatkan benih terbaik. Intinya, Pria mencari kuantitas dan wanita mencari kualitas. (seksualitas.net)